Kamis, 25 Februari 2010

Sanitasi

SAFESTEPS
Bagian I
Materi Program
• Langkah 1: Mempelajari tentang Keracunan Makanan dan Sebab-sebab Umumnya.
• Langkah 2: Memahami Aliran Makanan.
• Langkah 3: Temukan solusinya → Petunjuk Keamanan Makanan.
• Tes.

Langkah 1 : Mempelajari tentang Keracunan Makanan dan Sebab-Sebab
Umum.
Apa yang dimaksud dengan Keracunan Makanan?
Keracunan makanan adalah penyakit yang menyerang manusia melalui makanan.
Orang yang makan makanan yang telah tercemar oleh bakteri dan kuman atau racun dapat
menjadi sakit dan pada beberapa kasus bisa meninggal.

Apa gejala umum dari Keracunan Makanan?
Sakit perut dan atau keram perut, sakit kepala, pusing-muntah, demam, diare,
dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
Perhatian Dunia terhadap Bahaya Keracunan Makanan
Di seluruh dunia terjadi kenaikan jumlah yang dramatis dari kasus Keracunan Makanan:
 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ratusan juta orang di
seluruh dunia menderita keracunan makanan.

 Karena banyak kasus yang tidak dilaporkan, kasus keracunan makanan
mungkin terjadi 300-350 kali lebih sering daripada laporan kasus yang
ada.

 Pada tahun 1996 Jepang mengalami sejumlah wabah yang disebabkan
E. Coli, tercatat ada 9.578 kasus dan 11 orang meninggal.

 Dari tahun 1991-1994, jumlah kasus yang disebabkan wabah kolera di
Amerika Latin melebihi 11.000 kasus.

 Di Amerika sendiri, setiap tahunnya statistik Amerika menunjukkan 7
jenis bakteri berbahaya yang menyebabkan sekitar 3.3-12.3 juta kasus
dan mencapai 3.900 kematian

 Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan sedikitnya 10% dari negara-
negara industri menderita keracunan makanan setiap tahunnya.

Mengapa Keamanan Makanan penting untuk anda?
Dampak dari Keracunan Makanan

Satu kasus keracunan makanan yang berasal dari tempat usaha anda dapat:
1. Merusak reputasi anda secara serius.
2. Membuat pelanggan lari.
3. Ruginya perusahaan.
4. Pada beberapa kasus menyebabkan tutupnya tempat usaha anda.
Solusi dari Ecolab  SAFESTEPS
Bekerjasama dengan Ecolab untuk melaksanakan langkah-langkah pencegahan untuk mewujudkan lingkungan makanan yang aman.

Penyebab dari keracunan makanan

Bakteri yang menyebabkan keracunan makan terdapat dimana-mana; sangatlah penting untuk membentuk standar pencegahan :

• Kebersihan umum yang buruk di area-area penting.

• Peralatan makanan dan masak yang kurang bersih dan tidak tersanitasi.

• Kebersihan pribadi yang buruk.

• Talenan, permukaan meja dan peralatan yang terkontaminasi.

• Gagal memasak makanan pada suhu tinggi.

• Gagal mendinginkan makanan secara benar sebelum disimpan.

• Bahan makanan mentah bercampur dengan makanan matang.

• Makanan sisa tidak dipanaskan pada suhu yang sebenarnya.
Makanan yang memiliki risiko tinggi
• Daging-dagingan: Unggas, ikan, kerang, daging babi, domba, sapi
• Susu atau produk dari susu
• Telur
• Makanan dari tanaman yang telah mengalami pemanasan:
Kacang-kacangan, biji-bijian mentah, taoge, melon potong, bahan sintesis-
makanan dari protein kacang kedelai atau tahu.
Bagaimana Makanan Menjadi Tidak Aman

A. Kontaminasi:
ialah munculnya benda atau mikro-organisma yang membahayakan di dalam makanan (tercemar).

Kontaminasi berasal dari:

1. Bahaya-bahaya dari mahluk hidup (Biological Hazards)

 Bakteri  Virus  Racun ikan (Fish toxins)
 Parasit  Jamur  Racun tanaman (Plant toxins)

Kontaminasi yang disebabkan oleh Bakteri merupakan Ancaman Umum terhadap keamanan makanan.

Bakteri

 Adalah organisme bersel tunggal, dapat terbawa oleh manusia, hewan,
serangga, angin dan air.

 Mereka hidup pada kulit manusia, pakaian, rambut, luka, mulut, hidung,
tenggorokan dan usus.

 Sekali tangan terkontaminasi oleh bakteri, dapat berpindah ke makanan
dengan mudah.



Jenis Umum Bakteri

Nama Bakteri Sumber

Salmonella Manusia (usus)
(Salmorellosis) Hewan piaraan dan hewan liar

Escherichia Coli Hewan (umumnya ternak)
(E. Coli) Manusia (usus)

Staphylococcus Manusia (kulit, rambut, hidung, tenggorokan, luka
Aureus yang terinfeksi), hewan

Clostridium botulinum Tanah, air
(botulism)

Shigela (shigellosis) Manusia (usus), lalat

Listeria monocytogenes Tanah, air, lumpur, emas, hewan piaraan/liar,
(Listeriosis) Lingkungan yang lembab

Bagaimana bakteri berkembang biak ?

Bakteri terbentuk dari sel vegetatif yang dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.

Bakteri tumbuh subur pada kondisi-kondisi :

 Makanan yang kaya protein (Food)

 Keasaman netral atau rendah (makanan dengan potensi bahaya biasanya
mempunyai pH antara 4.6 sampai 7.0) (Acidity)

 Waktu 4 jam pada suhu berbahaya (Time)

 Suhu antara 4.4 – 60 C (Temperature)

 Hampir semua bakteri membutuhkan udara untuk tumbuh (Oxygen)

 Lingkungan yang lembab (Moisture)
Membangun penghalang untuk mencegah bakteri berkembang biak

 Prosedur pembersihan dan sanitasi yang benar
 Prosedur penanganan makanan yang benar
 Prosedur pemanasan dan pendingin yang benar

Penghalang-penghalang ini akan membantu terciptanya lingkungan makanan yang aman


2. Bahaya-bahaya dari bahan kimia (Chemical Hazards)

Pestisida, bahan kimia penyedap makanan, vetsin, bahan pembersih, bahan logam lunakyang dapat lepas lewat peralatan masak yang sudah usang/rusak.

3. Bahaya-bahaya dari serpihan/benda bukan bahan makanan
(Physical Hazards)

Debu, pecahan gelas/piring, tusukan gigi, stepler, yang secara tidak sengaja masuk ke makanan.

B. Kontaminasi Silang (Cross Contamination):

Ialah perpindahan benda atau mikro-organisma yang membahayakan ke dalam makanan
dengan cara:

 Lewat tangan yang menyentuh makanan mentah kemudian meyentuh makanan matang atau makanan yang siap dimakan.
 Permukaan yang kena makanan tersentuh makanan mentah tidak dibersihkan dan disanitasi kemudian tersentuh makanan yang siap dimakan.
 Lap atau spon pembersih tersentuh makanan mentah dan peralatan yang tidak dibersihkan dan disanitasi kemudian menyentuh permukaan atau peralatan untuk makanan yang siap dimakan.
Makanan mentah atau yang sudah terkontaminasi menyentuh atau meneteskan cairannya ke atas makanan matang atau makanan yang siap dimakan.
Langkah 2: Identifikasi Area yang bermasalah dan memahami Aliran Makanan.

Aliran Makanan memberikan banyak kesempatan timbulnya kontaminasi.
(lihat pada gambar terlampir halaman terakhir)

Langkah 3 : Temukan solusinya

Petunjuk Keamanan Makanan :

Mencuci dan Mensanitasi

Mencuci: Menghilangkan kotoran dan noda yang terlihat dari permukaan dengan menggunakan air panas, sabun, dan air pembilas yang bersih.

Mensanitasi: Mengurangi jumlah bakteri berbahaya dengan menggunakan air panas atau larutan sanitasi .

MenCUCI (1), memBILAS (2) dan menSANITASI (3) semua peralatan baik yang kontak langsung dengan makanan maupun tidak.

 Semua peralatan makan harus dicuci dan disanitasi pada mesin cuci atau
secara manual.

Kebersihan Pekerja :

 Tangan adalah penyebar utama dari bakteri yang berbahaya.
 Semua pekerja harus mencuci dan mensanitasi tangan-tangan mereka setiap saat :

“sebelum dan sesudah makan, sesudah istirahat, merokok, sesudah ke toilet, bersin- bersin atau batuk, sesudah menangani bahan makanan mentah, menyentuh muka atau
rambut dan membuang sampah.”






Suhu Memasak :
 Gunakan termometer untuk memeriksa suhu makanan.
 Pastikan termometer dicuci dan disanitasi sebelum digunakan

Suhu Pemasakan Minimum Pada Bagian Dalam Makanan:

 Unggas, stuffing, daging isi dan stuffed pasta :
- 73.9 C (165 F) selama 15 detik
- Masak stuffing dan daging terlebih dulu baru diisikan ke makanan

 Daging cincang (termasuk daging sapi dan babi)
- 68.3 C (155 F) selama 15 detik

 Daging babi, ikan dan daging, daging isi dan telur untuk penyajian
prasmanan:

- 68.3 C selama 15 detik
- 65.6 C selama 1 menit
- 62.8 C selama 3 menit

 Daging panggang:

- 62.8 C selama 3 menit
- 60 C selama 12 menit
- 54.4 C selama 121 menit

 Ikan, makanan laut, daging (kotak, potongan, dsb) sapi muda kambing,
kambing muda, kulit telur untuk servis berdasarkan pesanan pelanggan
dan semua makanan berpotensi bahaya yang belum tercantum :

- 62.8 C selama 15 detik

Pemanasan Ulang Makanan

 Pemanasan ulang makanan dalam jumlah sedikit untuk mempersingkat
waktu pemanasan.
 Panaskan makanan hanya sekali.
 Segera panaskan makanan sisa pada suhu 73.9 C sedikitnya 15 detik
dalam dua jam (buanglah makanan jika tidak bisa dipanaskan dalam 2 jam).

Penyimpanan dan Penanganan Makanan yang Aman

 Tempat penyimpanan dan peralatan transportasi makanan harus selalu
bersih dan tersanitasi.
 Simpan makanan yang sudah dimasak dan siap saji terpisah dari bahan
makanan mentah.
 Masukan ke pendingan sehingga suhu makanan selalu 4.4 C atau lebih
rendah.
 Dinginkan makanan sisa secepatnya pada suhu 4.4 C.
 Simpan semua makanan dalam keadaan tertutup untuk mencegah
kontaminasi lewat tumpahan.
 Jangan masukkan makanan panas dalam jumlah banyak ke dalam pendingin.
 Sisakan jarak untuk sirkulasi udara dingin.
 Selalu simpan produk pembersih bahan kimia dan pestisida terpisah dari
makanan.

Menyajikan Makanan yang Aman :

 Ruang Makan adalah tempat utama dimana pelanggan anda selalu menilai kondisi
kebersihan dan sanitasi dari tempat usaha anda.

 Ruang makan seharusnya bersih dan tersanitasi, tidak hanya untuk alasan
keamanan makanan tapi juga untuk alasan bisnis.

 Peralatan makanan seharusnya bersih, cemerlang, tanpa noda

- SELESAI BAGIAN I -





Materi Program
• Langkah 1: Pelajari permasalahan sesuai kondisi setempat
• Langkah 2
  - Identifikasi area-area bermasalah pada seluruh rangkaian aliran makanan

• Penutup
• Tes

Langkah 1: Pelajari permasalahan sesuai kondisi setempat

Temukan permasalahannya penanganan makanan yang tidak aman ditempat anda dengan menggunakan SafeSteps Form Survey sebagai bahan acuan (hal-hal lain yang ditemukan dapat ditambahkan bila tak tercantum dalam form tersebut).

Langkah 2 dan 3: Identifikasi area-area yang bermasalah pada seluruh
rangkaian aliran makanan dan temukan solusi Ecolab
pada setiap langkah
Aliran makanan
Area berpotensi bahaya untuk makanan terkontaminasi dan solusi pembersihan dan sanitasi pada masing-masing area berikut:

 Area Penerimaan
 Area Penyimpanan
 Area Persiapan dan Memasak
 Area Penyajian dan Penyimpanan Sementara

(lihat gambar terlampir)

1. Area Penerimaan - Potensi Bahaya

 Dok Penerimaan Barang:

 Barang-barang yang diterima sudah melewati atau mendekati tanggal kadaluarsa
 Suhu pengiriman yang tidak tetap
 Penanganan yang kurang benar pada waktu penerimaan barang
 Area penerimaan yang tidak bersih atau kurang tersanitasi menyebabkan kontaminasi

Dok Penerimaan Barang – Parameter/Ukuran Keamanan Makanan

 Semua produk makanan dari penjual sebaiknya diterima dengan cara yang benar pada suhu yang sepatutnya (gunakan thermometer).
 Makanan Beku minus 18 C atau lebih rendah dan Makanan Dingin 0-5 C
 Tolak makanan yang rusak atau terkontaminasi.
 Tolak kaleng makanan yang penyok atau bocor.

Dok Penerimaan Barang - Untuk membersihkan
Produk-produk:
Rilan Powder  Pembersih lantai

Aplikasi : membersihkan lantai, bagian luar dan dalam tempat sampah, tangga,
timbangan dan permukaan lainnya.

Dok Penreimaan Barang - Untuk sanitasi
Produk-produk:
MIKRO QUAT  SANITIZER

Aplikasi : Sanitasi thermometer, lantai, tempat sampah, tangga, timbangan dan permukaan lainnya, menggunakan botol semprotan atau mop bucket.

2. Area Penyimpanan - Potensi Bahaya:
 Cooler/Freezer:

 Rak yang kotor
 Prosedur pembersihan dan sanitasi yang tidak benar
 Kelembaban dari refrigerator menyebabkan bau atau proses pembusukan lebih awal
 Temperatur cooler atau freezer yang tidak tepat
 Proses pendinginan yang tidak semestinya

Cooler/Freezer - Untuk dibersihkan

Produk-produk:
Pricol Liquid  Bahan pembersih
Mikro Quat  Sanitizer

Aplikasi : Bersihkan cooler dan freezer dengan bahan pembersih lalu semprotkan dengan Mikro Quat.


 Penyimpanan Bahan Makanan Kering

 Rak yang kotor berpotensi untuk kontaminasi silang
 Penyimpanan yang tidak benar dari bahan kimia dan makanan
 Makanan tidak diberi tanggal dan tidak dirotasi (FIFO)
 Kaleng yang mengembung, penyok atau bocor
 Produk yang ditaruh kurang dari 15 cm diatas tanah

Tempat Penyimpanan Bahan Makanan Kering - Untuk membersihkan

Produk-produk:
Pricol Liquid  Bahan pembersih
Aplikasi: bersihkan lemari makanan kering, rak permukaan meja dan tempat
penyimpanan lain sebelum bahan makanan digunakan.

Tempat Penyimpanan Bahan Makanan Kering - Untuk sanitasi

Produk-produk:
Mikro Quat  Sanitizer

Aplikasi : Sanitasi lemari makanan kering, rak permukaan meja dan tempat penyimpanan lain sebelum digunakan untuk menyimpan bahan makanan.

 Mesin Es:

 Kotoran dan kerak air yang terbentuk pada mesin es
 Es dibawa dalam berbagai jenis ember
 Sendok es tidak disimpan terpisah

Produk-produk:
Pricol Liquid  Bahan pembersih

Aplikasi : bersihkan permukaan luar dari mesin es

Mesin Es dan Tempat Penyimpanan Makanan Kering - Untuk Menghilangkan Kerak Air

Produk-produk:
Lime Away  Descaler

Aplikasi : bersihkan kerak yang terbentuk pada mesin es dan rak stainless steel.

 Bak Tempat Cuci Tangan:
Cara mencuci tangan yang tidak tepat atau kurang sering

 Sulit mencapai bak tempat cuci tangan
 Kurangnya fasilitas di bak cuci tangan seperti sabun, sikat kuku, pengering, tissue.

Produk-produk:
Clean & Smooth Med  Handsoap sanitizer untuk food handler

Aplikasi : Cucilah tangan  selama 20 detik.

 Bak cuci peralatan masak:

 Panci-panci dan alat lain terkena kotoran setelah dicuci, dibilas dan disanitasi
 Larutan sanitasi tidak dicek

Produk-produk:
Pricol Liquid  Bahan pembersih
Mikro Quat  Sanitizer

Aplikasi : Gunakan triple compartmen sink

 Bak cuci sayur/buah-buahan:

 Buah/sayur tidak dicuci dengan benar
 Larutan sanitasi tidak dicek
 Buah/sayur dibersihkan dibak cuci yang salah

Produk-produk:
Mikro Chlor  Vegetable sanitizer

Aplikasi : Buatlah larutan 3 gr : 5 lt, celupkan sayuran selama  1 menit.


 Peralatan untuk Persiapan/Permukaan Meja:

 Terjadi kontaminasi silang dari peralatan dan permukaan meja akibat tidak
 dilakukan pembersihan dan sanitasi waktu menyiapkan makanan yang berbeda
 Pembersihan dan sanitasi yang tidak benar dari alat proses makanan

Produk-produk:
Pricol Liquid  Bahan pembersih
Mikro Quat  Sanitizer

Aplikasi : Bersihkan seluruh permukaan peralatan dengan bahan pembersih lalu semprotkan dengan Mikro Quat.


 Talenan:

 Talenan tidak dicuci dan disanitasi dengan benar
 Talenan yang sama digunakan untuk memotong daging dan bahan makanan lainnya.
 Meletakkan handuk dibawah talenan supaya tidak licin

Produk-produk:
Catee  bahan perendaman dan penghilang noda
Mikro Chlor  Vegetable sanitizer

Aplikasi : Buatlah larutan 30 gr Catee : 5 lt air panas 60 C, celupkan talenan selama 1 malam, Semprotkan larutan Mikro Chlor pada talenan setiap kali mengganti bahan makanan yang dipotong.

Peralatan untuk menyiapkan makanan/permukaan meja/talenan –
untuk membersihkan

Produk-produk:
Pricol Liquid  bahan pembersih

Aplikasi: membersihkan semua peralatan, semua permukaan yang terkena langsung makanan pada waktu proses persiapan dan masak

Perlengkapan penyiapan makanan/countertops/talenan - untuk sanitasi

Produk-produk:
Mikro Quat  Equipment sanitizer
Mikro Chlor  Vegetable sanitizer

Aplikasi : untuk sanitasi countertops, talenan, perlengkapan untuk meyiapkan dan memasak makanan, bak cuci buah dan sayur dan peralatan lain yang kontak dengan makanan pada saat menyiapkan dan memasak.


3. Area Persiapan dan Masak - Potensi Bahaya :


 Grill/Oven:

 Proses pembersihan dan sanitasi grill/oven yang tidak benar
 Suhu memasak untuk hamburger, daging cincang, ikan, daging babi atau telur yang tidak benar
 Thermometer makanan tidak digunakan, tidak disanitasi atau tidak dikalibrasi
 Pemanasan ulang dilakukan terlalu lambat.



Grill/Oven - untuk membersihkan

Produk-produk:
Grease Cutter  pembersih kerak bakaran

Aplikasi : membersihkan peralatan masak, seperti grill, deep fryer dan oven.
 Lantai dan Permukaan yang terkena langsung makanan

 Lantai dan permukaan yang tidak bersih dan tersanitasi dapat menyebabkan kontaminasi silang.

Lantai dan Permukaan Lain untuk Membersihkan dan Sanitasi

Produk-produk:
Pricol Liquid  bahan pembersih
Mikro Quat  Equipment sanitizer

Aplikasi : membersihkan dan mensanitasi lantai dan permukaan lainnya.

4. Area Penyajian dan Penyimpanan Sementara - Potensi Bahaya:

 Mesin Cuci:

 Piring menjadi kotor setelah dimasukkan ke mesin cuci
 Suhu Pembilasan Akhir (Final Rinse) tidak diketahui/tidak dicek
 Banyak piring pecah sewaktu dibawa
 Prosedur racking yang tidak benar.

Peralatan Makan - Untuk Membersihkan

Produk-produk:
Solid Power  Dishmachine detergen
Super Rinse Dry  bahan pembantu pengeringan

Aplikasi : membersihkan piring, gelas dan sendok/garpu

Peralatan dari Logam - untuk membersihkan :

Produk-produk:
Grase Cutter  pembersih kotoran bakaran

Aplikasi: Membersihkan peralatan logam daengan kotoran berat tanpa merusak permukaan logam


Peralatan Makan - Untuk Dibilas:

Produk-produk:
Super Rinse Dry  bahan pembantu pengeringan

Aplikasi : membilas, menghilangkan lapisan film dan mengurangi waktu pengeringan dari semua jenis peralatan makan.

Cangkir dan Sendok/garpu - Perendaman:

Produk-produk:
Catee  bahan perendaman

Aplikasi : merendam, menghilangkan noda coklat, dan noda makan yang sulit dibersihkan dari piring dan cangkir teh/kopi

 Daerah Penyajian/buffet/Area Penyimpanan Sementara :

 Area tidak dibersihkan dan disanitasi dengan benar
 Makanan disimpan pada suhu 4.4 C –60 C
 Thermometer yang digunakan tidak sesuai
 Thermometer tidak dibersihkan dan disanitasi secara benar diantara penggunaan.



Area Penyajian/Buffet/Penyimpanan Sementara – Untuk Membersihkan:
Produk-produk:
Pricol Liquid  bahan pembersih

Aplikasi : membersihkan permukaan meja, tempat tunggu pelayan, daerah penyajian dan buffet

Area Penyajian/buffet/Penyimpanan Sementara – Untuk Sanitasi :

Produk-produk:
Mikro Quat  Equipment sanitizer

Aplikasi : Mensanitasi permukaan meja, tempat tunggu pelayan, daerah penyajian dan buffet



SELESAI

Chemical di Industri Laundry

“THE MOST IMPORTANT CHEMICAL IN LAUNDRY IS WATER”


Air Untuk Laundry

Minimize

Kebutuhan air di laundry tidak hanya mengacu kepada jumlahnya, lebih dari itu kualitas juga menjadi hal penting untuk diketahui karena air di laundry adalah:

Bersifat Alkali


Apakah yang dimaksud?

Bersifat alkali adalah kemampuan air untuk menetralisir asam. Pada air biasa, sifat alkali biasanya muncul dalam bentuk karbonat, dan kalsium hydroxides, magnesium dan logam sodium. Tingkat dan jenis dari alkali amat bergantung dari sumber air. Beberapa jenis air dapat dilihat konsentrasi ion karbonatnya, dimana lebih banyak alkalinya daripada ion bikarbonatnya, sehingga air ini akan memiliki kadar pH yang lebih tinggi. Bikarbonat berubah menjadi karbonat jika terpanasi sehingga air panas biasanya memiliki kadar pH yang lebih tinggi daripada air dingin. Total alkali umumnya dikenal dengan ppm CaCO3 (kalsium karbonat)

Apa yang dapat dilakukannya?

  • Alkali karbonat yang telah siap dikombinasikan dengan kalsium untuk membentuk residu keras yang tidak dapat larut atau pengapuran.
  • Alkali konsentrasi tinggi dapat menyebabkan tanda berupa garis alkali pada barang dalam proses pencucian barang.
  • Alkali konsentrasi tinggi dapat meningkatkan kadar final pH linen pada proses laundry.

Apa yang harus kita lakukan?

Pencucian barang-barang Laundry:

  • Gunakan indikator P untuk menentukan apakah tanda garis alkali muncul. Film alkali akan mengubah indikator P menjadi merah muda.
  • Gunakan PEMBILAS KERING KELAS BERAT, ramuan pembilas dengan kadar asam, pada pembilasan akhir untuk membantu menghilangkan reaksi alkali pada barang laundy.

Laundry :

Tingkatkan konsentrasi asam pada bilasan akhir untuk mendapatkan kadar final pH linen yang diinginkan

Besi

Minimize

Apakah yang dimaksud?

Besi adalah sejenis logam yang hadir dalam konsentrasi yang rendah dalam sebagian besar persediaan air. Besi dapat terlarut dalam air atau tampak dalam bentuk khusus. Air berkorosif dapat merusak besi pada saluran pipa. Besi dengan tingkat lebih dari 0.1 ppm pada umumnya dikategorikan bermasalah karena memiliki potensi berkarat. Besi yang terlarut biasanya berbentuk ferric bikarbonat, yang bening dan tidak berwarna. Ketika ferric bikarbonat bereaksi dengan udara maka akan berubah menjadi ferric hydroxide, yang berwarna merah-kecoklatan. Proses oksidasi ini dapat dipercepat dengan direaksikan dengan oksidan seperti pemutih klorin. Ferric hydroxide dapat menyebabkan pengkaratan dibanyak aplikasi. Air bersabun dapat menghilangkan jejak karat dari air namun besi tidak akan hilang dari air resin bersabun selama proses regenerasi. Garam pelarut besi dibutuhkan dalam air sabun jika terdapat kadar besi dalam air.

Apa yang dapat dilakukannya?

  • Besi dapat bercampur dengan kopi dan krim untuk membentuk jejak yang sulit dihilangkan.
  • Campuran besi dengan pelunak kain dan kotoran untuk melunturkan linen. Pengkaratan akan diperburuk jika bereaksi dengan pemutih.
  • Besi menciptakan warna merah tua atau coklat pada interior mesin, khususnya pencucuan barang pada temperatur rendah dengan sanitasi klorin.
  • Partikel besi atau karat dapat menyebabkan gangguan pada saringan, penyembur bilasan dan mempengaruhi pengoperasian katup solenoid.
  • Besi dapat mengakibatkan pengkaratan pada peralatan kamar mandi yang terbuat dari porselen dan barang pecah belah.

Apa yang harus kita lakukan?

  • Gunakan garam pelarut besi pada air sabun
  • Gunakan penyaring dalam saluran untuk menghambat partikel besi

Pencucian barang-barang:

  • Gunakan detergen dengan kemampuan maksimum diberbagai kondisi air
  • Gunakan PEMBILAS KERING KELAS BERAT pada pembilasan akhir
  • Gunakan LIME-A-WAY untuk menghilangkan perubahan warna pada mesin

Laundry:

  • Kurangi konsentrasi pemutih dan pelunak kain
  • Gunakan konsentrasi pelembut pada tahap pembersihan
  • Tingkatkan penetralisir pada tahap pembersihan
  • Bersihkan kotoran dengan Penghancur karat R atau rendam dalam penetralisir untuk menghilangkan pengkuningan

pH

Minimize

Apakah yang dimaksud dengan pH?

pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh cairan. Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0 – 14. Sebagian besar persediaan air memiliki pH antara 7.0 dan 8.2 namun beberapa air memiliki pH dibawah 6.5 atau diatas 9.5. Air dengan kadar pH yang tinggi pada umumnya mempunyai konsentrasi alkali karbonat yang lebih tinggi. Alkali karbonat menimbulkan noda alkali dan meningkatkan formasi pengapuran pada permukaan yang keras. Air dengan kadar pH asam sering menimbulkan korosif. Air yang korosif dapat merusak logam dari materi pemipaan.

Apa yang dapat dilakukannya?



Sangat ber-Alkali

14.0

Noda Alkali atau Residu


Ber-Alkali








Normal

8.2



7.0





Air korosif


Berasam




Sangat berasam

0.0

Apa yang harus kita lakukan?

Laundry

  • Bila air tersebut cenderung korosif, tambahan mineral mungkin dapat dipesan*
  • Tingkatkan konsentrasi kemasaman untuk mendapatkan kadar akhir pH linen yang diinginkan

*Tindakan yang benar harus diambil oleh pemerintahan kota anda atau perusahaan pengelola air.

TMT

Minimize

Apakah yang dimaksud dengan TMT?

Persediaan air mengandung berbagai macam jenis dan jumlah mineral yang terlarut. Konsentrasi total mineral terlarut (TMT) diukur dari total keseluruhan komponen terlarut dalam persediaan air termasuk kekerasan, kadar alkali, sodium, chloride, dan sulfate. Karena kandungan mineral dalam air berbeda bergantung dari sumber yang berubah dalam waktu tahunan, tabel level air, dan faktor lain, tingkat TMT dapat dibedakan dari dibawah 50 ppm sampai lebih dari 1500 ppm. TMT dengan tingkat 300 ppm atau lebih dikategorikan tinggi untuk pekerjaan pencucian barang, sedangkan 500 ppm atau lebih dikategorikan tinggi untuk kebutuhan pengoperasian laundry. Konsentrasi TMT yang tinggi dapat dengan mudah mempengaruhi pekerjaan pencucian barang dan pekerjaan rumah tangga. Tingkat TMT yang tinggi pada pekerjaan pencucian barang dapat menyebabkan noda pada pemakaian, sedangkan pada pekerjaan laundry mengakibatkan kekasaran pada linen dan warna menjadi pucat. Tingkat TMT diatas 700 ppm tidak padat dikontrol oleh bahan kimiawi. Satu-satunya cara untuk menghilangkan total larutan dalam air adalah dengan diolah dengan sistem osmosis yang dibalik. Namun solusi ini biasanya amat mahal.

Apa yang dapat dilakukannya?

  • 0 – 300 ppm adalah kadar normal dan biasanya tidak bermasalah
  • Diatas 500 ppm dapat menyebabkan noda yang dapat larut dalam air pada barang, dimana akan tampak seperti garis noda dan bintik.
  • Diatas 700 ppm tidak dapat dikontrol oleh pembersih kimia dan membutuhkan pengolahan dengan sistem osmosis terbalik untuk mendapatkan hasil pencucian yang dapat diterima.
  • TMT tingkat tinggi dapat menurunkan kemampuan beberapa cairan pembilas untuk mengankat kotoran.
  • TMT tingkat tinggi mungkin membutuhkan pembersih kaca siap pakai karena pencairan produk yang dikonsentrasikan dengan air dengan TMT tinggi dapat menyebabkan garis noda dan sejenisnya.
  • Diatas 500 ppm mengakibatkan kekasaran pada linen dan warna menjadi pucat pada pekerjaan laundry.

Apa yang harus kita lakukan?

  • Deteksi kemunculan noda yang dapat larut dengan air dengan membilas dengan air yang telah disaring. Bila noda hilang maka itu adalah noda yang dapat larut dengan air.
  • Gunakan konsentrasi minimal cairan pembilas yang dapat mengangkat kotoran.
  • Usahakan temperatur air tetap pada suhu 155°F dan temperatur air pada pembilasan akhir pada suhu 180°F untuk memperlambat pengeringan.
  • Pada pencucian barang dengan temperatur rendah, gunakan konsentrasi minimal klorin yang disarankan untuk menghindari kerontokan dalam air.
  • Pembalikan osmosis dibutuhkan untuk menghilangkan TMT dari air ketika tingkat ppm-nya naik diatas 700 ppm.

Kesadahan Air

Minimize

Apakah yang dimaksud dengan Kesadahan Air?

Total Kesadahan Air ditunjukan dengan jumlah kandungan kalsium dan magnesium, dan dinyatakan dalam grain per galon kalsium karbonat. Kalsium dan magnesium akan bergabung dengan ion alkali untuk membentuk kalsium karbonat. Kalsium karbonat adalah salah satu komponen pengerasan dan pengapuran. Pengapuran tidak dapat dilarutkan dengan air sehingga residu putih akan tetap menempel pada permukaan yang terkena air yang mengandung kalsium karbonat. Air alami kebanyakan mengandung bikarbonat dengan sedikit ion karbonat. Bikarbonat dapat berubah menjadi karbonat jika dipanaskan sehingga reaksi formasi pengapuran lebih sering muncul dalam air panas. Sebagian besar deterjen kami memiliki batas toleransi kekerasan kurang dari 10 gpg (171 ppm) pada konsentrasi yang efektif. Air dengan tingkat kekerasan 8 gpg (136.8 ppm) kekerasan total harus dilemahkan demi kebersihan yang efisien. Apabila Kesadahan Air pelanggan lebih tinggi daripada Kesadahan Air yang dapat ditoleransi oleh deterjen biasa, gunakan deterjen dengan level yang lebih tinggi atau tambahkan konsentrasi penggunaan deterjen.

Apa yang dapat dilakukannya?

  • Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.
  • Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan bahan flat.
  • Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
  • Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan saluran air.
  • Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan menurunkan efisiensi panas.
  • Kesadahan Air dapat menciptakan biuh logam pada kamar mandi shower dan bathtubs.

Apa yang harus kita lakukan?

  • Turunkan kadar Kesadahan Air
  • Tambahkan konsentrasi penggunaan deterjen
  • Tambahkan CONDITIONER pada air sabun dan tahap pemutihan
  • Gunakan cairan asam dan pelembut secara terpisah sehingga konsentrasi keasaman dapat meningkat
  • Proses dengan produk asam untuk menghilangkan residu kekerasan


Parameter Rekomendasi Air Untuk Laundry

Minimize

Berikut adalah parameter rekomendasi penggunaan air dilaundry.

Parameter

Excellent

Fair

Total Dissolved Solid (TDS)

10 – 100 ppm

100 – 500 ppm

Total Hardness

10 – 50 ppm

50 – 85 ppm

Chloride

0 – 50 ppm

50 – 200 ppm

Sodium

0 – 50 ppm

50-200 ppm

Iron

0 – 0.06 ppm

0.06-0.1ppm

Alkalinity

10 – 150 ppm

150- 250ppm

As Bicarbonate

10 – 150 ppm

150- 250ppm

As Carbonate

0 – 10 ppm

10 – 20 ppm

pH

6.5 – 7.5

7.7 – 9.5

Resik2Omah

Daily Cleaning

Tujuan: Menghilangkan kotoran ringan (debu, sampah, air, soap scum, water scale) yang menumpuk selama 1-2 hari.

Pada permukaan: dinding, lantai, furniture, upholstery (sofa, kursi, telephone, lampu meja, pegangan pintu, dll) peralatan sanitair kamar mandi serta fixtures (keran, tissue holder, shower head dll.)

Jenis teknik pembersihan:

1. Dusting: berasal dari istilah bahasa inggris dust yang berarti debu, pada proses dusting ini ada dua jenis, yang pertama adalah dry dusting dan yang kedua adalah damp dusting.

    1. Dgry dustin atau yang lebih dikenal dengan lobby dusting bertujuan untuk membersihkan debu-debu yang ada di lantai, menggunakan alat yang dinamakan acrylic lobby duster, tanpa bahan pembersih apapun. Dengan daya magnet yang terjadi dari gesekan antar benang acrylic maka debu, kertas, rambut dan pasir akan menempel di benang-benang lobby duster. Untuk melepaskan kotoran cukup dengan di goyangkan ke atas-bawah, untuk hasil maksimal gunakan dry vacuum cleaner.
    2. Damp dusting bertujuan untuk membersihkan debu yang menempel pada permukaan furniture, head board, lampu meja, telephone dll. Menggunakan cleaning cloth (biasanya menggunakan OO sheet atau OO towel katun) dengan alat bantu ember kecil untuk mencuci lap yang sudah kotor. Bahan pembersih yang digunakan adalah OC. Multi Purpose Cleaner.

2. Sweeping: berasal dari istilah bahasa inggris sweep yang berarti sapu. Pada proses pembersihan ini bertujuan untuk membersihkan kotoran atau sampah yang lebih besar dari debu yang tidak dapat dibersihkan dengan teknik dusting, menggunakan sapu ijuk atau sapu plastik dan dust pan. Bekerjalah dari sudut terjauh ke arah pintu masuk, jika bekerja di Public Area perhatikan arah angin (jangan melawan arah angin)

3. Damp Moping: Mop head ada beberapa jenis, yang biasa digunakan memiliki berat 300gr dan 400gr dan terbuat dari katun. Menggunakan Single bucket dengan presser untuk memeras mop head yang basah. Menggunakan bahan pembersih Multi Purpose Cleaner (MPC) Sigla R-600. Lakukan moping dari sudut terjauh ke arah pintu masuk, gerakan angka 8 sangat efektif untuk membersihkan lantai.

4. Wet Moping: sangat effektif untuk mengangkat kotoran yang menempel di hampir semua jenis lantai serta membersihkan kotoran yang terperangkap di nat lantai. Menggunakan double bucket, presser diposisi bucket warna biru yang berisi air bilas, sedangkan bucket warna merah diisi dengan air dan MPC/Sigla R-600. Gunakan mop bersih untuk mendapatkan hasil yang optimal.

    1. Celupkan mop di bucket merah, angkat dan langsung tebarkan ke lantai hingga basah merata (jangan di peras)
    2. Peras mop yang digunakan, kemudian kembali ke posisi semula anda memulai wet moping.
    3. Lakukan gerakan angka 8 seperti pada teknik damp moping, bagi menjadi 3 bagian
    4. Lakukan damp moping di bagian pertama, kemudian bilas mop di bucket biru, peras hingga lembab.
    5. Lakukan pada bagian ke-dua, bilas mop anda di bucket biru, peras hingga lembab, lakukan pada bagian ke-tiga, bilas mop anda, peras hingga lembab.
    6. Siapkan area kerja untuk melaksanakan wet moping selanjutnya (mengulang point a – e).

5. Scrubing : Teknik ini dilakukan dengan tujuan mengangkat kotoran yang menempel, baik di lantai maupun di dinding. Menggunakan alat sponge atau pad (warna tergantung dari permukaan yang dibersihkan) untuk permukaan marmer gunakan sponge atau pad putih, permukaan keramik dapat menggunakan pad merah.

6. Brushing : Dikenal dengan istilah menyikat. Ada beberapa jenis sikat yang digunakan, hand brush (sikat tangan), floor brush (sikat bertangkai). Teknik ini bertujuan untuk membersihkan kotoran yang menempel di permukaan yang tidak dapat dijangkau dengan teknik sweeping dan moping.

7. Rinsing : Pembilasan bertujuan untuk membersihkan dinding dari sisa kotoran yang sudah lepas dan menetralisir pH permukaan dari sisa bahan pembersih sehingga mencapai pH netral.

8. Buffing : Setelah proses pembersihan, pembilasan dan pengeringan biasanya meninggalkan suatu lapisan yang menyerupai kabut tipis yang terjadi karena lap yang digunakan kurang bersih atau sisa penguapan air. Proses buffing menggunakan lap yang benar-benar bersih akan menghasilkan permukaan yang bersih dan tanpa ada kotoran.

9. Vacuuming : Penghisapan debu menggunakan mesin bertujuan untuk melepaskan kotoran yang terperangkap di kain (sofa/head board) dan di lantai karpet, dengan gerakan maju mundur diharapkan sebagian besar debu dan kotoran lain akan terhisap masuk ke dalam filter mesin. Periksa filter mesin secara berkala agar filter berfungsi dengan baik dan kotoran yang terhisap akan maksimal.

10. Washing : Pencucian yang dimaksud adalah untuk permukaan kaca dengan kotoran medium, misalnya di area dapur yang terjadi karena penguapan air dan minyak. Gunakan Multi Purpose Cleaner untuk mencuci kaca dengan alat bantu sponge, bilas dan diakhiri dengan pembersih kaca.

11. Squeezing : Squeeze sendiri mempunyai arti peras, alat yang digunakan memiliki nama asli Glass Squeegee, fungsi dari alat ini adalah menurunkan kadar air dan pembersih kaca di permukaan kaca yang dibersihkan. Gerakan yang dilakukan dapat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah, selalu lakukan dari tepi, jangan dari tengah kaca karena akan meninggalkan garis air yang mengering. Periksa kondisi karet alat tersebut, robekan di karet squeegee akan menghambat pekerjaan kita.

12. Intermediate cleaning : untuk perawatan karpet dikenal adanya intermediate cleaning, bertujuan untuk mengangkat kotoran pada permukaan karpet, berbentuk serbuk putih yang ditebarkan di permukaan karpet, serbuk ini akan bekerja menyerap kotoran hanya di permukaan karpet sehingga dalam waktu singkat karpet tampak bersih.


General Cleaning:

Tujuan: Menghilangkan kotoran sedang (debu, sampah, air, soap scum, water scale) yang menumpuk selama 1-3 bulan.

Pada permukaan: dinding, lantai, furniture, upholstery (sofa, kursi, telephone, lampu meja, pegangan pintu, dll) peralatan sanitair kamar mandi serta fixtures (keran, tissue holder, shower head dll.)

  1. Polishing : Ada beberapa jenis polishing yang biasanya dilakukan oleh HK.

a. Floor Polishing: menggunakan floor polisher low speed (175-180 rpm) Chemical yang digunakan : MPC (marble polishing coumpound)

b. Wall Polishing: menggunakan hand polisher multiple speed (0-1000-3000 rpm)

c. Metal Polishing: menggunakan lap katun dan lap khusus untuk perak dan emas. Chemical yang digunakan : Amor, Helios, Lemon Eze

d. Furniture polishing: menggunakan lap katun. Chemical yang digunakan : OC. Furniture Polish

  1. Brushing : Gunakan rotary brush (menggunakan floor polisher) untuk membersihkan kotoran yang menempel di permukaan yang tidak dapat dijangkau dengan pembersihan sehari-hari. Kerjakan dengan teman anda yang melaksanakan wet vacuuming setelah lantai anda sikat sehingga kotoran akan segera dapat diangkat dari lantai beserta air yang digunakan pada metode brushing. Bilas setelah pekerjaan selesai menggunakan mop bersih.

  1. Stripping : Dikenal sebagai teknik pengupasan, dapat dilaksanakan menggunakan bahan kimia Bendurol G-105 (floor stripper dengan pH 10-12) ataupun menggunakan peralatan (kapi). Untuk lantai kayu (parquette) gunakan Bendurol G-105 dicampur dengan air 1:10, dapat dibantu dengan floor polisher dengan pad coklat, jika ada wax yang sangat tebal gunakan kapi untuk mengangkatnya. Bilas 3 kali menggunakan mop dan air bersih.

  1. Extraction : Menggunakan mesin karpet extractor. Ada dua jenis mesin extractor:

a. Carpet Extraction : dengan dua tabung di dalam mesin, tabung yang lebih kecil digunakan untuk mencampur bahan pembersih dengan air, tabung yang besar digunakan untuk menampung air kotor. Cara kerja mesin yaitu dengan menyemprotkan air dengan bahan pembersih ke karpet dan langsung dihisap lagi dan ditampung dalam kontainer (seperti pada wet vacuum cleaner). Chemical yang di gunakan Floordress T510

b. Automatic Shampooing Machine : Pada mesin ini ada 3 fungsi dijadikan satu, extraction atau penyemprotan, brushing atau lebih kita kenal dengan penyikatan dan vacuum. Jadi pada saat yang hampir bersamaan kita dapat melaksanakan 3 pekerjaan sekaligus. kegunaan masing-masing fungsi: extraction digunakan untuk menyemprotkan air dan bahan kimia ke dalam karpet, kemudian disikat untuk melepaskan kotoran pada karpet yang kemudian di hisap dengan wet vacuum cleaner, pada tahap akhir gunakan Blower. Chemical yang di gunakan Floordress T500

Restoration Cleaning

Tujuan: Menghilangkan kotoran berat (dirt, soap scum, water scale) yang menumpuk selama 3-5 tahun. Seperti pada lantai parquette, marmer, terazzo

Pada permukaan: dinding & lantai, peralatan sanitair kamar mandi serta fixtures (keran, tissue holder, shower head dll.)

  1. Stripping : Gunakan bahan kimia Bendurol G-105 atau peralatan yang tepat, pada lantai parquette yang menggunakan wax, lapisan wax harus diangkat semuanya pada proses restorasi, gunakan wax stripper atau floor stripper, jika ada penumpukan wax tebal maka gunakan kapi untuk mengangkatnya. Pada permukaan marmer khususnya pada kamar mandi maka yang menumpuk di permukaan dinding dan lantai marmer adalah soap scum dan water scale, cara yang paling effektif adalah menggunakan kapi yang tajam dan rata. Bilas hingga bersih agar prose polishing dapat dilaksanakan.

  1. Re-coating : Untuk lantai parquette proses stripping di lanjutkan dengan proses re-coating, yaitu untuk membentuk suatu lapisan wax baru, gunakan wax applicator untuk mendapatkan hasil maksimal, wax applicator ini sendiri ada dua model, yang pertama berbentuk flat sponge, yang kedua dinamakan flat mop. Chemical yang di gunakan Polybrite Prestige

  1. Polishing : Setelah proses stripping lantai/dinding marmer maka dilanjutkan dengan polishing, siapkan mesin hand/floor polisher, gunakan marble polishing compound (MPC)/ marble powder dengan pad merah, basahkan permukaan marmer sebelum di polish dengan marble polishing compound (MPC) / marble powder, bilas sesegera mungkin untuk menghindari noda asam. Lanjutkan pekerjaan polish dari atas ke bawah sampai semua permukaan kembali mengkilat, pada sudut yang tidak terjangkau mesin gunakan pad merah dan marble polishing compound (MPC) / marble powder secara manual.

  1. Shampooing : Gunakan sikat shampoo khusus untuk melaksanakan shampooing di karpet (menyerupai rambut kita). Siapkan bahan pembersih dengan busa yang banyak (Floor Dress T500), karena busa yang dihasilkan yang akan bekerja mengangkat kotoran dari dasar karpet. Yakinkan karpet yang anda bersihkan tahan dengan bahan pembersih yang akan digunakan, coba sedikit di pinggiran karpet dengan lap putih, jika ada warna yang terangkat ganti bahan pembersih anda dengan yang lebih lembut. Dimulai dari sudut/pinggir karpet dengan membuat busa yang banyak, tebarkan busa ke karpet yang lain hingga merata, tambahkan bahan pembersih jika busa dirasa kurang. Gunakan wet vacuum cleaner untuk mengangkat kotoran yang terperangkap dalam busa. Dilanjutkan dengan pengeringan dengan Blower.

5 Cleaning Factors:

  1. Time : waktu yang dibutuhkan oleh bahan pembersih untuk bereaksi dengan kotoran yang menempel dipermukaan. Antara 1-2 menit saja pada proses daily cleaning.

  1. Temperature : suhu yang digunakan antara 30-60 derajat celcius. Suhu akan membantu proses pembersihan lantai yang berminyak, lebih meng-effektifkan kerja bahan kimia.

  1. Chemical Action : Reaksi kimia, dengan mengenal sifat kotoran dan pemilihan bahan pembersih yang tepat akan effektif dalam mengangkat kotoran.

  1. Mechanical Action : Gerakan atau gosokan alat dan mesin yang membantu dalam proses pembersihan, seperti sikat atau pad.

  1. Procedure : Diatas semua faktor, yang paling penting adalah prosedur pembersihan, dengan prosedur yang benar akan meng-optimalkan hasil kerja anda

Cleaning Procedures:

(4S RD)

Spray: Semprotkan Rinse: Bilas

Spread: Ratakan atau Tebarkan Dry: Keringkan

Stay: Beri waktu

Scrub: Gosok

Alkalinity/Acidity

Asam

Netral

Basa

pH1 pH7 pH14

Kotoran:

Asam: Semua hasil reproduksi badan manusia, hewan dan tumbuhan. Soap scum, tanah, wax. Dll

Alkali: Kapur, water scale, semen. Dll

Bahan Pembersih:

Asam: Marble Powder, Pembersih kamar mandi, Lime A Way, HCl.

Alkali: MPC, stripper, glass cleaner, deterjen, degreaser. Bendurol

Chlorine: (pemutih) destainer.